Peninggalan Dan Alat Zaman Mesolithikum

Peninggalan zaman mesolithikum


Ada beberapa kebudayaan peninggalan zaman mesolithikum, ini dia :
1. Abis sous roche

Abis sous roche bisa dibilang sebagai goa yang jadi tempat tinggal para manusia purba zaman mesolitikum pada saat itu. Fungsi dari goa ini tentu sebagai rumah atau tempat berlindung dari cuaca dan binatang buas.
Abis Sous Roche ini pertama kali diselidiki oleh Dr. Van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931 di goa Lawa. Di goa ini ditemukan banyak alat-alat pada zaman mesolitikum.

2. Kjokkenmoddinger (sampah dapur)

Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa denmark yaitu kjokken yang artinya dapur dan modding artinya sampah jadi Jadi kjokkenmoddinger adalah fosil yang berupa timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput sehingga mencapai ketinggian ± 7 meter.
Penemuan ini juga menjadi bukti bahwa manusia purba sudah mulai menetap atau sudah tidak nomaden lagi. Karena kebanyakan fosil ini ditemukan disepanjang tepi patai timur sumatera, antar daerah medan hingga langsa.
Pada tahun 1925 dr. P.v. Van stein callenfels melakukan penelitian pada kjokkenmoddinger. Kemudian, dia menemukan kapak genggam yang berbeda dengan kapak genggam pada zaman paleolitikum.

3. Kebudayaan tulang dari sampung (sampung bone culture)

Karena sebagian besar yang ditemukan adalah alat at yang terbuat dari tulang maka oleh para arkeolog disebut sebagai sampung bone culture.

4. Kebudayaan bacson-hoabinh

Bacson hoabinh merupakan kebudayaan yang ditemuka di dalam bukit-bukit kerang dan gua di Indo-china, sumatera timur, dan melaka.
Terdapat alat seperti batu giling yang ditemukan di gua itu.
Peninggalan yang satu ini cukup unik, kalau ada orang yang meninggal, mayatnya diposisikan dengan posisi berjongkok kemudian diberi cat warna merah. Tujuan pemberian cat tersebut katanya sih “supaya mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup”

5. Kebudayaan toala

Sebagian besar kebudayaan toala membuat alatnya dari batu yang menyerupai batu api dari eropa, seperti kaleson, jaspis, obsidian dan kapur.
Budaya ini beda dengan bacson-hoabinh. Kalau ada yang meninggal, dia akan dikuburkan didalam gua dan kalau tulang belulangnya telah mengering akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan. Biasanya kaum perempuan akan menjadikan tulang belulang tersebut sebagai kalung.

Alat zaman mesolitikum


Berikut ini alat-alat pada zaman mesolitikum:

1. Pebble Sumatra (kapak genggam sumatra)

Kapak genggam sumatra ditemukan oleh PV VAN Stein Callenfels pada tahun 1925, ia melakukan penelitian di bukit kerang dan akhirnya ditemukanlah kapak ini. Bahan bahan untuk membuat kapak tersebut adalah batu kali yang dipecah pecah.

2. Hachecourt (kapak pendek)

Selain pebbel diatas, dr. PV VAN Stein Callenfels juga menemukan kapak pendek (hachecourt) di dalam bukit kerang. Namun panjangnya tidak sama dengan pebble, kapak ini lebih pendek. Maka dikatakan sebagai Hachecourt.

3. Pipisan

Ada juga pipisan, yaitu batu batu penggiling beserta dengan landasannya. Selain digunakan untuk menggiling makanan, batu ini juga digunakan untuk menghaluskan cat merah yang berasal dari tanah merah.

Kesimpulannya, zaman mesolitikum memiliki banyak sekali kemajuan dalam kebudayaannya. Pada zaman mesolitikum mereka sudah memiliki tempat tinggal yang semi permanen, mulai bercocok tanam, hingga memiliki kemampuan untuk membuat gerabah. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat zaman prasejarah berkembang dan mulai berinovasi.